Rafli Palde

Rafli Palde
BOEDEOT 145

Jumat, 30 November 2012

Sejarah Pemadam Kebakaran (Brandweer)

SEJARAH PEMADAM KEBAKARAN INDONESIA




          Brandweer atau pemadam kebakaran belum ada di Batavia hingga awal abad 20. Di masa sebelum brandweer ada orang mengandalkan jasa tukang ronda. Tiap lingkungan atau rumah warga diwajibkan menyiapkan kentongan kayu serta pasir. Kentongan ini dipukul saat terjadi kebakaran, dan bencana lainnya, sedang pasir digunakan untuk pemadaman awal kebakaran.
  .
           Cara menangani kebakaran seperti itu tentu lama kelamaan dianggap tidak efektif sehingga tidak dilanjutkan lagi, demikian tertulis dalam buku "Jaarboek van Batavia en Omstreken". Dalam sidang-sidang kotapraja usulan mendesak agar kota praja punya satu korp pemadam kebakaran terus didengungkan.

           Pada tahun 1918 terjadi kebakaran besar di Kwitang. Momen itulah yang kemudian menyentak orang termasuk para petinggi kota praja karena kebakaran besar itu tak mampu dipadamkan hanya dengan sistem anak pompa tadi. Akhirnya, persis di tahun baru 1919 secara resmi Kotapraja Batavia memiliki pemadam kebakaran.

          Persoalan tak lantas selesai. Masalah bagaimana mendapatkan air dengan cepat menjadi masalah selanjutnya. Seringkali kebakaran terjadi di kawasan yang jauh dari sumber air, sungai, misalnya dan saluran air yang mungkin ada di dekat lokasi kebakaran seringkali kering di musim kemarau dan berlumpur pula. Untuk mengatasi masalah itu lahirlah sumur kebakaran yang dibikin di beberapa tempat. Air sumur bor dialirkan ke sumur kebakaran.

          Markas Pemadam Kebakaran Kota praja Batavia ini masih ditempati oleh Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, yaitu di Gang Ketapang. Di abad 20 itu tangsi pemadam kebakaran memiliki kantor, ruang jaga, dan garasi dengan tiga mobil penyemprot air. Enam sepeda juga jadi bagian dari perangkat pemadam kebakaran ini. dan kini pemadam kebakaran mulai berkembang di jakarta saja sudah ada enam sudin pemadam kebakaran jakarta pusat, jakarta utara, jakarta barat, jakarta selatan, jakarta timur dan sudin pulau seribu serta didukung upt pusdiklatkar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar